Tahukah Anda Perbedaan Pembayaran Listrik Prabayar dan Pascabayar?

Ada dua tipe pembayaran dalam berlangganan listrik dengan PLN, yaitu prabayar dan pascabayar. Pembayaran listrik dengan sistem prabayar dapat dilakukan dengan cara membeli token terlebih dahulu baru kemudian Anda bisa menggunakan listrik di tempat tinggal Anda. Kemudian saat ini banyak yang bertanya, apakah perbedaan diantara kedua sistem pembayaran listrik PLN ini? Manakah yang lebih hemat?

Mengenai hemat atau tidak, semua kembali pada Anda sendiri dalam menggunakan listrik sehari-hari. Mulai dari barang apa saja yang digunakan hingga berapa lama penggunaannya. Namun kita dapat menulisnya dengan beberapa penjelasan berikut.

Listrik dengan sistem prabayar bisa memberikan beberapa keuntungan mulai dari pelanggan yang bisa mengatur sendiri total pengeluaran atau biaya yang harus dikeluarkan dalam penggunaan listrik. Namun, listrik dapat sewaktu-waktu padam apabila Anda lupa atau bahkan sengaja tidak mengisi tokennya. Tentu saja ini dapat mengganggu Anda ketika sedang menggunakan listrik.

Sebelum listrik token ini hadir, PLN sepenuhnya menggunakan sistem pascabayar yang mana penggunaannya dihitung berdasarkan meteran listrik. Lalu tagihan listrik nantinya akan dikirimkan setiap bulannya sesuai dengan apa yang telah digunakan selama sebulan penuh.

Anda bisa melakukan pembayaran listrik dengan berbagai cara, terutama apabila Anda adalah nasabah Bank Sinarmas sehingga Anda bisa melakukan pembayaran mulai dari yang paling manual yaitu dengan mendatangi Teller Bank, melalui ATM, hingga menggunakan aplikasi resmi dari Bank Sinarmas, SimobiPlus yang bisa Anda unduh di Playstore bagi pengguna Android atau App Store bagi pengguna Iphone. Bank Sinarmas tentu memberikan yang terbaik dan efisien bagi para nasabahnya sehingga Anda bisa melakukan pembayaran dengan mudah. Anda bisa melakukan berbagai jenis pembayaran, baik prabayar maupun pascabayar melalui Bank Sinarmas ini.

Pembayaran Listrik

Pada dasarnya jumlah yang Anda bayarkan baik melalui prabayar maupun pascabayar merupakan jumlah yang sama. Perbedaan mendasar diantara keduanya hanyalah sistem pembayarannya saja. Pelanggan listrik dengan sistem prabayar dengan golongan R-1 900 VA memiliki tarif listrik sebesar Rp1.325/kWh. Ada juga jumlah biaya abodemen atau biaya berlangganan listrik pascabayar untuk golongan R1 900 VA juga memiliki tarif yang sama yaitu Rp1.325/kWh.

Jadi, apabila Anda menanyakan mengenai lebih hemat mana antara menggunakan sistem prabayar atau pascabayar tentu saja itu semua kembali pada bagaimana Anda menggunakan listrik selama sehari-hari. Apabila di rumah Anda memiliki banyak barang elektronik yang penting sekali untuk digunakan dan Anda tidak sempat untuk membeli dan mengisi token listrik, maka solusinya adalah Anda bisa menggunakan sistem pembayaran pascabayar sehingga Anda hanya harus rutin menyetor sejumlah biaya yang sudah terhitung dari meteran listrik rumah Anda.

Namun yang perlu Anda perhatikan adalah biaya yang membengkak sebab Anda tidak terlalu memperhatikan penggunaan listrik Anda sehingga tiba-tiba pengeluaran Anda bertambah lebih dari biasanya. Satu-satunya cara berhemat dengan sistem pascabayar yaitu dengan menggunakan listrik seminimal mungkin. Matikan segala peralatan listrik yang tidak terlalu berguna atau sedang tidak digunakan.

Bagi Anda pengguna listrik pascabayar juga dapat melakukan perhitungan melalui pengecekan pada meteran listrik. Catat meteran kWh terakhir setelah pembayaran. Apabila penggunaan kWh dikenakan biaya sebesar Rp1.325 maka dikalikan dengan jumlah meteran kWh yang bertambah setelah pembayaran terakhir.

Sehingga dengan demikian Anda bisa mengetahui perkiraan banyaknya biaya yang harus Anda keluarkan. Apabila dirasa pengeluaran bertambah jauh dari biasanya, maka Anda perlu memperhatikan alat elektronik mana yang harus Anda kurangi agar bisa menghemat lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *