Perhatikan Perbedaan Sistem Bayar Tagihan Listrik

Listrik menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini. Beragam aktivitas seharian dilakukan dengan adanya bantuan dari saluran listrik. Perusahaan Listrik Negara (PLN) bertanggungjawab akan hal tersebut. Terdapat dua jenis layanan listrik yang perlu diketahui, mulai dari sistem bayar tagihan listrik prabayar hingga pascabayar. Jadi, apa perbedaan diantara keduanya? simak jawabannya berikut ini!

Sebelum beranjak ke pembahasan, Anda dapat melakukan pembayaran listrik melalui SimobiPlus dari Bank Sinarmas kapan saja dan dimana saja tanpa perlu merasa repot sebab kamu hanya perlu menggunakan smartphone dan melakukan pembayaran via online di tempat Anda dengan nyaman.

bayar tagihan listrik
bayar tagihan listrik
  • Listrik prabayar

Layanan listrik satu ini dianggap sebagai hal yang sangat membantu dalam menghemat anggaran pengeluaran masyarakat sebab sistem bayar tagihan listrik prabayar memberlakukan sistem pulsa. Bagi yang menggunakan sistem listrik prabayar atau token listrik di rumah diharuskan untuk membeli voucher listrik terlebih dahulu. Dengan cara seperti ini pengguna listrik dapat mengetahui pulsa yang tersisa yang kemudian bisa membantunya dalam berhemat.

Selain pengguna listrik prabayar dapat mengontrol pemakaian listrik, keuntungan lain yang didapat adalah tidak ada lagi biaya penalti atau biaya keterlambatan. Namun, pengisian pulsa token listrik tidak dapat dilakukan pada waktu tertentu, seperti mulai dari pukul 23.00-02.00 WIB. Jadi, hal yang perlu diperhatikan adalah sisa pulsa yang tersisa di meteran listrik untuk berjaga-jaga agar tidak mendadak kekurangan pulsa.

  • Listrik pascabayar

Selanjutnya, layanan listrik pascabayar yang diberikan kesempatan untuk menggunakan listrik terlebih dahulu baru setelah itu pembayarannya setiap akhir bulan. Pembayaran dapat dilakukan diberbagai tempat atau platform yang menyediakan layanan sistem bayar tagihan listrik pascabayar. Mulai dari supermarket hingga platform e-wallet, dapat dilakukan pembayaran sesuai dengan jumlah total listrik yang terakumulasi selama satu bulan.

Akibat dari tidak adanya batasan selama masa penggunaan, sistem pascabayar ini seringkali mengalami pembengkakan pada tagihanny sehingga menyebabkan tidak teraturnya anggaran untuk pengeluaran pada pengguna listrik pascabayar ini. Meskipun begitu, pengguna layanan satu ini dapat terhindar dari risiko listrik yang sewaktu-waktu padam secara mendadak. Pemadaman listrik hanya dapat terjadi saat listrik mengalami gangguan atau maintenance. Bagi para pengguna listrik pascabayar dapat beralih menjadi prabayar dengan mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku.

Dalam hal kelebihan, tentu pelanggan listrik pascabayar dapat menggunakan listrik sepuasnya tanpa merasa khawatir akan kehabisan pulsa token listrik. Selain itu, pelanggan juga tidak perlu repot lagi mengisi pulsa. Sebab dari penggunaan sepuasnya, maka akibatnya adalah seringkali mengalami pemborosan dalam pengeluaran. Apabila sudah mengalami pembengkakan dan juga terlambat dalam membayar, pelanggan juga akan dikenakan biaya penalty. Selain itu, ketika melakukan pembayaran umumnya akan terkena biaya admin di berbagai platform.

Dari berbagai penjelasan diatas mungkin Anda sudah memiliki perbandingan nyata mengenai mana yang sekiranya yang baik untuk digunakan, tapi hal penting yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah apapun pilihannya baik itu penggunaan listrik dengan sistem prabayar maupun sistem pascabayar, pada dasarnya memiliki kesamaan. Perbedaan yang ada hanyalah pada sistem pembayarannya, sedangkan untuk biaya yang dikenakan adalah sama.

Jadi, apabila Anda bertanya yang mana sekiranya lebih baik atau lebih hemat untuk digunakan segalanya bergantung pada penggunaan Anda selama sebulan bagi pelanggan pascabayar dan juga sebesar apa Anda menggunakannya sesuai dengan harga token listrik yang Anda beli. Jadi, Anda sudah tentu memiliki pilihan yang baik untuk tempat tinggal Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *